Menyukai Setiap Orang

Xiaxia!

Kau berkata, "Itu orang baik, itu orang jahat!"

Aku berkata, "Aku menyukai setiap orang."

Kau berkata, "Kau tidak membeda-bedakan baik maupun jahat?"

Aku berkata, "Aku tidak membeda-bedakan."

Kau berkata, "Memangnya kau tidak punya orang yang sangat disukai?"

Aku berkata, "Xiaxia! Mengenai hal ini, lain kali tunggu ada kesempatan, aku ceritakan lagi padamu!"

Maksudku adalah Bodhisattva seharusnya menyukai setiap orang, Bodhisattva tidak akan memperhitungkan apakah orang lain menyukainya atau tidak.

Kau berkata, "Tingkatan ini terlalu tinggi!"

Aku berkata, "Orang biasa tidak mungkin melakukannya, bisakah kita menyukai orang yang sengaja mengritik dan menfitnah kita, orang yang memusuhi dan membenci kita, orang yang dingin dan meremehkan kita, orang yang berlebihan melindungi diri sendiri, orang yang egois, orang yang mendiskriminasi dan muak pada kita, orang yang berhati jahat sekali, orang yang melekat pada diri sendiri?"

Kau berkata, "Tidak bisa!"

Aku berkata, "Sebagai seorang Bodhisattva, mengutamakan menyeberangkan insan, sekalipun setiap manusia punya kelemahan, kita juga harus menghormati kelebihannya. Kita lebih dulu menyukai setiap orang, kemudian, orang-orang baru mungkin menyukai kita."

Jika kau tidak menyukai setiap orang, mana mungkin berharap setiap orang bisa menyukaimu?

Mengenai Xiaxia!

Kau dan aku!

Satelit mengelilingi planet.

Planet menyukai satelit.

(Ini justru istimewa!)

Xiaxia!

Dalam kehidupan sekarang, dari luar kelihatannya, saya disakiti, namun, sebenarnya tidak.

Mengapa?

Saya menanggungnya dengan "tiada aku" dan "tiada kelahiran".

Tidak ada aku, dari mana datangnya disakiti?

Tiada kelahiran, sama sekali tidak ada kelahiran, dari mana datangnya disakiti?

Mengapa ada konsep "tiada aku" dan "tiada kelahiran", jawaban saya adalah, "Kebenaran Buddha!"

Kita telah mencapai pencerahan, mengetahui fakta kehidupan, setelah mencapai pencerahan dan memahami hati, justru demikianlah.

Dunia ini kelihatannya tidak adil.

Di bawah kebenaran Buddha, "Justru adil."

Bahkan, tidak ada yang "adil", juga tidak ada yang "tidak adil". Jadi, saya menyukai setiap orang.

Dengan demikian, mengertikah kau?

Sajak:

Diri sendiri kapan pernah disakiti
Bodhisattva senantiasa mencintai insan tanpa rintangan
Siapa kasar
Siapa berniat jahat
Buddhata abadi selamanya
Siapa terjahat antara kau, aku, dan dia
Bodhisattva bersabda
Ingin menyeberangkan seluruh insan
Tidak boleh membedakan baik
Tidak boleh membedakan jahat
Ini barulah perlindungan dunia tanpa pamrih
Jodoh antara kau dan aku
Sadhu! Sadhu!

Tidak ada komentar: